First Snow

Jumat, 03 Januari 2014



Tittle : First Snow ( Chapter 1)
Author : soopyung ( @nopeaah )
Main cast : kris EXOM | Sooyoung
Genre : romantic
Length : one shoot

Ff ini asli pemikiran author sendiri, malem2 gak bisa tidur dan tibatiba mood bikin ff    hehe.. Maaf  typo  bertebaran Hehe . Enjoy reading yah.. Check it out!
*****

"Cinta itu seperti salju, pertama kau memegangnya, akan terasa dingin. Genggamlah maka dia akan meleleh, jangan terlalu kuat karena dia bisa hilang dari genggamanmu."

Senja diakhir musim gugur benar benar menyejukkan, tapi sepertinya tidak untuk seorang  yeoja yang sedang duduk terpaku dibawah pohon. Sejak kepergian jongin, setiap pergantian musim gadis ini tak pernah absen untuk datang kedanau ini. Ketika senja berakhir, dia kembali dengan air mata yang mungkin tidak dapat terbendungkan lagi


"sooyoung, ayo kita pulang. Sudah seharian ini kamu duduk disini. Hari sudah mulai gelap "

Suara lembut jessica mengajaknya untuk pulang. Jessica dan sooyoung sudah beraahabat sejak lama. Bahkan jauh lebih lama sebelum sooyoung mengenak jongin.

"kau pulang dulu saja jess, aku masih mau menunggunya " sooyoung menggakat wajahnya dan mengusap air matanya dengan ibu jari. Terlihat senyuman kecil terbesit diwajah sooyoung.

"siapa? Jongin ? Ayolah, buat apa menunggu namja seperti dia ? Dia sudah meninggalkanmu lebih dari satu tahun sooyoung. Tanpa kabar satupun, dan kau masih menunggu ?"

"dia berjanji menemuiku disebuah senja dipergantian musim. Tidakkah kau ingat ? Walaupun tanpa kabar sedikitpun, aku percaya dia akan menepati janji itu " sooyoung sudah sebisanya menahan air mata itu untuk tidak keluar. Tapi tetap saja air matanya mengalir. Dia terus mengusap air mata itu dengan senyuman diwajahnya

#flashback on

#POV sooyoung

Hari ini jongin mengajaku jalan2. Betapa bahagia aku memiliki seorang namjachingu          seperti  jongin. Selama 2 tahun kita berpacaran. Tidak pernah dia membuatku marah. Dia   begitu baik, lembut, aahh~ pokoknya jongin adalah namja idaman semua wanita.

Suara bell apartementku berbunyi kencang. Dengan semangat aku membuka pintu itu,        sudah pasti dia jongin yang menjemputku untuk jalan jalan bersamanya.

"selamat siang chingu"!jongin memberikan seikat mawar putih padaku, dan mencium
keningku.seperti dalam sebuah drama saja. Aku mencoba menahan rasa bahagiaku dengan menggigitkecil bibir bwahku dan menutup mata

"kita mau kemana hari ini ?"
" yang pasti bukan tempat yg mewah. Tapi tempat ini akan bersejarah. "

******

Entah dimana aku saat ini. Sejak masuk mobil, jongin sudah menutup mataku dengan kain berwarna merah darah itu. Dia bilang akan memberikan surprise padaku #surprise kok bilang bilang haha~ abaikan

jongin menuntunku untuk berjalan. Tidak terlalu jauh. Perlahan dia membuka penutup mataku.

"eeoitss jangan buka mata dulu, hitungan ke 3 ya "
" 1...... 2......3"

Perlahan kubuka mataku ini. Aku terkejut dengan semua yang ada disini. Ditaman ini. Dengan danau yang membeku karena musim salju. Pohon dengan lampu lampu kecil disana. Lilin lilin disepanjang jalan menuju sebuah bangku. Bunga mawar merah tersebar banyak
disekitar bangku kayu itu. Dan disenja yang hangat, dari bangku itu aku dapat melihat matahari terbenam dengan sangat indah.

" apa kau menyukainya ? Maaf ini bukan tempat yang mewah" jongin berdiri disampingku dan mengusap usap ujung kepalaku.

"sangaat.. Aku sangat menyukai semua ini.. Terimakasih jongin, aku menyukainya " mata
ini tak lepas melihat semua yang telah jongin peraiapkan untukku. Apa aku bilang, dia
benar benar namja yang diidamkan oleh semua yeoja didunia ini.

"syukurlah kalau kau suka. Aku mencintaimu " kini jongin menghadapkan wajahnya
padaku. Belum sempat aku menjawab 'aku lebih jauh mencintaimu' dia sudah mencium
bibirku. Aku merasa seperti seorang ratu saat ini. Dengan seorang pangeran tampan yang sedang menciumku.

Kita duduk bedua dibangku kayu itu, menikmati suasana senja hari diakhir muaim salju.
semua terasa hangat karena pelukan jongin. Aku ingin tau alasan kenapa dia memberikan
semua ini untukku ? Dia memang romantis, tapi biasanya tidak sampai seromantis ini. D

"hei kau kim jongin "

"ada apa chinguku ? " tatapan matanya sungguh membuat para gadis tunduk dihadapannya.

"sebenarnya, untuk apa kau lakukan semua ini ? Tak biasanya .." aku rasa sekarang raut
Wajah  jongin berubah 180°. Dia terlihat seperti, ya mungkin bingung ?

" maafkan aku sooyoung " baiklah ini aneh. Dia terlihat tertunduk dengan raut wajah
menyesal, dan kurasakan tangan dipinggangku sedikit demi sedikit merenggang.

"ada apa ? Kenapa minta maaf ? " aku menaikkan dagu jongin, meminta penjelasan sejelas
 jelasnya akan semua ucapanya tadi. Tapi tangannya menggapai tanganku dan menggenggamnya erat. Kini kulihat matanya berkaca kaca

" maafkan aku tak bisa mempertahankanmu sooyoung. Orangtuaku memintaku untuk menikahi anak teman ayahku di new york. Aku akan berangkat besok. Ini semua sebagai tanda perpisahan, dan agar kau selalu mengingatnya. "

Kini mataku yang mulai berkaca kaca. Derasnya air mata ini tak bisa kubendungkan. Aku benar benar tidak menyangka tentang ending kisah cintaku dengan jongin seperti ini. Menyakitkan. Sangat menyakitkan.

" hei kau jangan menangis chingu, untuk selamanya kau akan tetap menjadi sooyoungku.
Takkan berubah. Aku akan pergi ke new york untuk memohon pada orangtuaku untuk membatalkan perjodohan ini dan menikah denganmu.. Kumohon jangan menangis " kurasakan dia mengusap setiap air mata yang mengalir dipipiku.

"kenapa ? Kenapa kau mengataknnya begitu mendadak jongin ? Besok kau sudah pergi
meninggalkanku. Knapa kau begitu ... " belum selesaiaku berbicara, jongin menenggelamkanku dalam pelukannya. Pelukan itu. Kurasakan pelukan itu, seperti dia takkan pernah mau melepaskan pelukannya padaku. Aku hanya bisa menangis dalam pelukannya.

Dia melepaskan pelukannya. Menatap mataku dalam dalam. Kedua wajah kami bertemu dengan jarak yang sangat dekat, atau mingkin sekarang tanpa jarak. Bibir lembut itu
menyentuh bibirku. Mencoba mengenang ciuman ini. Jika bisa diabadikan. Akan
kuabadikan sekarang juga agar aku takkan kehilangan ciuman dari jongin.

" aku berjanji. Aku akan datang di pergantian musim. Aku akan datang disaat senja datang. Karena aku percaya, senja dapat mempertemukan kita karena senja tak pernah untuk tidak
datang. Aku harus pergi sekarang. Aku mencintaimu. " dia mencium keningku, mungkin
untuk yang terakhir kali.

Kulihat mobil hitam itu meningalkanku sendiri. Disini, ditengah dinginnya akhir musim salju. Senja sudah berakhir, lampu lampu yang dipersiapkan jongin masih bersinar menerangiku. Aku hanya menangis mengenang kejadian beberapa jam lalu sebelum dia merusak
semuanya.

#flashback off

POV author

Alarm milik sooyoung bordering dengan kencang, mungkin jika tidak segera mematikannya, telinga akan rusak. Dengan sangat terpaksa gadis berusia 19 tahun itu membuka matanya. Dilihatnya foto jongin dimeja belajarnya
" selamat pagi chingu "

"Masih berharap dia kembali sooyoung ?" terdengaar suara jessica sahabatnya yang sedang keluar dari kamar mandi. Yaa aooyoung memang tinggal di seoul tisak bersama orang
 tuanya. Orangtuanya tinggal di beijing. Sedangkan sooyoung tinggal diseoul bersama
dengan jessica disebuah apartement milik sooyoung.

"sirik sekali melihatku bermesraan dengan jongin " sooyoung melekatan figura tersebut dan menggapai sebuah sandwich diatas meja makan.


"cih, untuk apa sirik pada laki laki seperti dia. Sudahlah sooyoung. Move on ! Move on !! "

" untuk apa? Jongin kan hanya pergi sebentar untuk meyakinkan orangtuanya. Setelah itu
kembali ke seoul dan menikah denganku, haha"

"rupanya aku tinggal bersama seorang yeoja yang sudah mulai gila. Satu tahun itu
sebentar ? Tanpa kabar pula. Dan kau tetap mencintainya"

" biarlah, aku percaya jongin akan menepati janjinya padaku"

“ aku hanya tak ingin sahabatku kecewa diakhir yang mengenaskann..”

Jessica berusaha member tahu sahabatnya tentang dampak terbesar yang akan diterimanya. Tapi rupanya sooyoung tidak memperdulikannya. Dia mengacuhkannya dan memasuki kamar mandi.

****

Sooyoung terlihat sangat sibuk akhir akhir ini. Dia tidak pernah absen untuk datang
kekampus. Mengejar deadline dari orangtuanya untuk lulus secepat mungkin. Kini
Sooyoung audah menginjak semeater 5. Tugas sangat banyak dan menumpuk. Tapi dengan kesibukannya, dia mulai melupakan tentang jongin yang sudah meninggalakannya 1 tahun yg lalu

Tangannya penuh dengan buku buku tebal. Suara heelsnya berdetakan dengan lantai
memantul disepanjang lorong ini. Matanya tak lepas memeriksa semua tugasnya. Dia tidak ingin ada kesalan kecil yang dapat membuatnya mengulangi semua tugasnya itu.

Satu, langkah. Dua langkah. Tiga langkah. Dengan sekilas sooyoung melihat kekanan dan
 kiri. Tak ada tanda tanda kendaraan akan lewat diaana.

Dia melngkahkan kakinya menuju sabrang jalan. Dia mencoba berlari ketika menyebrang. Tapi upss.. Ini benar benar waktu yang tidak tepat. Sebuah buku milik sooyoung terjatuh
ditengah jalan, padahal tinggl beberapa langkah lagi dia sampai ditepi jalan. Sooyong
kembali untuk mengambil buku itu. Karena dia tidak mau meengganti buku milik
perpustakaan itu karena rusak terinjak mobil.

#POV sooyoung

Sial. Satu buku terjatuh dan semua ikut terjatuh. Apa mereka sengaja merepotkanku saat ini ? Huh!
Sekarang aku harus merapkikan semua tugasku yang tercecer dijalan dengan cepat sebelum tubuhku yang tercecer dijalan karena tertabrak mobil.

Akhirnya beres juga. Aku mencoba untuk berdiri, belum sempat berdiri dengat seutuhnya
aku melihat sebuah montor sport berwarna putih melaju dengan cepat dari dibalik tikungan itu. Dia terkejut melihatku. Apalagi aku ?  aku berteriak dan berjogkok mencoba menahan
rasa sakit yang akan kualami.

Beberapa dekit tak ku rasakan apapun. Apa jangan jangan aku sudah mati ? Aku membuka mataku. Terlihat seorang namja diatas montor tadi. Wajahnya tak terlihat jelas. Karena di
menggunakan masker dimulutnya dan helm besar dikepalanya, serta kacamata hitam seperti orang buta.

"hei kau. Cepat pergi. Menghalangi jalanku saja "

Mwhoo ?? Apa yang baru saja dia katakan ? Apa aku tak salah mendengarnya ? Barani
sekali dia berkata seperti itu padanya. Setelah kukumpulkan keberanianku aku bediri
dengan tatapan tajam padanya.

"apa kau melihatku seperti itu ? Kau kira aku takut pada yeoja seperti kau ? cepat minggir"

Aiisshhhhhh ~~~betapa aku igin mencekiknya saat ini!!

*****

"emm .. Cukup menarik tema tugasmu saat ini, lanjutkanlah. "

Laki laki yang usianya mungkin lebih tua daripada appaku ini bernama tuan lee. Dia adalah dosen pembimbingku. Dia sangatlaah baik padaku. Bahkan tak jarang aku mencurahkan isi hatiku padanya.

" hamsam..." ucapanku terputus ketika kudengan suara gebrakan meja sangat keras dari
ruang kerja tuan park hyun. Mungkin saat ini mata semua orang yang berada dalam
ruangan ini terpusat pada sumber suara

" mau sampai kapan kau tak mengerjakan tugas tuan WUYIFAN ? Bermain main saja kerjaanmu. Tidakkah kau malu pada teman temanmu yang sudah lulus 1 tahun yang lalu ha ? Sedangkan kau masih saja disemester 6 seperti ini. Aku memang tak berani mendrop
outkanmu dari kampus ini karena ayahmu pemilik yayasan, tapi aku berhak memarahimu
karena tak mengerjakan tugas! "

Kulihat dengan seksama, laki laki yang dsedang dimarahi tuan park hyun hanya diam diri dengan dengan santainya tanpa mengucapkan satun patah katapun.bahkan dia memalingkan pandangannya. Seperti enggan sekali bertemu dengan lekai – laki dengan kepala botak yang sedang memarahinya.

"noona sooyoung, noona sooyong ?" aku tersadar dari lamunanku yang sibuk memperhatikan tuan pak hyun dan mahasiswanya yang dia sebut sebagai wuyifan.

" nde ? Maafkan aku tuan. " aku segera meminta maaf karena tidak mendengarkan 
penjelasan dari tuan lee.

"apa kau tertarik pada namja itu ? Sebaiknya jangan " tiba tiba saja nada biacara tuan lee berubah. Ya, seperti bergosip atau sekedar menasehati ?

"mwo ? Tidakk.. Tidakk aku tidak tertarik, hanya saja.. Kenapa tuan park hyun terlihat sangat marah padanya ?" tanyaku sengat hati hati


" tentu saja dia marah besar, wuyifan tidak pernah mengerjakan tugasnya, bagaimana dia
bisa lulus kalau seperti itu terus. "

" ne .. Hamsamanida tuan lee. " aku membungkukkan badan dan meninggalkan tuan lee di meja kerjanya. Ketika berjalan keluar, aku sempat melewati tuan park hyun yg sedang
memarahi mahasiswanya, dan mataku tak lepas oleh pandangan itu.


                                                                        ****
Hahh~~ rasanya lelah sekali. Seharian berkutat denga  tugas tugas itu. Aku memutuskan untuk sekedar nongkrong dipusat perbelanjaan bersama Jessica. Walaupun niatku untuk refresing, tetap saja disana aku berkutat dengan laptop dan tugasku.

“ haruskah kau mengerjakan tugasmu disaat seperti ini ? jangan terlalu menekankan dirimu sooyoung.” Jessica dan aku memang sama sama menginjak semester 5. Tapi dia sepertinya lebih sanatai dalam mengerjakan tugas karena sepertinya dia tidak terburu- buru untuk mengejar kelulusannya.

“ yah, aku tau batas kemempuanku. Jadi, diamlah. Aku sedang berusaha berkonsentrasi “

Aku tak tau apa yang terjadi. Aku merasakan Jessica menyenggol nyenggol tanganku. Seperti member kode padaku ataukah sekedar menggangguku ?


“ yah! Ada apa ? berhenti menggnggu aku jess”

Aku melihat Jessica sedang dengan mata yang terpusat apa satu titik, dan dahinya yang tertekuk. Dia memegang ujung daguku dan mengarahkannya pada apa yang dilihat.

Mataku membesar seketika. Nampak senyuman diwajahku. Aku melihat seorang namja. Yaa, namja yang sudah kutunggu selama 1 tahun ini. aku segera berlari keluar café dan mencoba mengejarnya.

“ jongiin!! Jongiinn “ aku berteriak sekuatku. Tapi dia terlalu jauh dariku. Jadi aku harus berlari untuk dapat mendekatinya.

“ jongin.. kapan kau kembali ? kenapa kau tak member kabar sama sekali padaku ? aku
merindukanmu” aku masih berusaha mengatur nafasku yang terpenggal-penggal karena berlari mengejarnya. Terlihat jelas senyum kebahagian diwajahku.

“ kanapa ? kau terkejut aku melihatku ? tadi aku tidak sengaja melihatmu. Jadi maaf kalau …. “

“ chingu, siapa gadis ini ? apa dia temanmu ?” tiba tiba seorang yeoja datang.

Chingu katanya ? benarni sekali dia memanggin jonginku dengan sebutan itu. Aku masih
menunggu jawaban dari jongin

“ Tidak, aku tidak mengenalnya. Sebaiknya ayo kita pulang”

Apa aku ini mimpi ? pasti ini mimpi buruk. Namja yang kutunggu sejak satu tahun yang lalu meninggalkanku? Tak mengakuiku ? namja yang dulu berjanji datang di pergantian musim, namja yang sangat aku sayangi tidak mengenalku ? tidaakk mungkin.

“ jongin, siapa dia  ?” aku mencoba meminta pejelasan darinya. Kutepuk pundaknya dari belakang yang tadi sudah berjalan mendahuluiku.

“ lepaskan! Seharusnya aku yang bertanya, siapa kau ? sana pergi “ dia mengahntam tanganku dari pundaknya. Dan berjalan meninggalkanku dengan tangan yang dilingkarkan di tubuh yeoja disebelahnya.

Aku tak kuat menopang diriku sendiri. Aku terperosot jatuh. Air mata ini mengalir dengan deras. Mungkin sangatlah deras. Kaki ini seperti membeku. Mulut ini hanya bisa mengeluarkan isakan tangis. Hati ini ? tidak dapat dijelaskan. Begittu sakit. Bahkan kiasan pertama kali dia menyatakan perasaannya padaku masih tergambar jelas. Didepan kampus, ditengah
Salju, dihari natal yang indah. Kini semuanya hancur.


****
 
POV author
Kertas kertas berserakan diatas meja. Bahkan kini laptop itu sudah jarang dipegang. Seorang yeoja sudah berdiam diri dikamarnya sejak 3 hari yang lalu. Mengunci dirinya sendiri.

“ sooyoung, keluarlah.. tuan lee menelfonmu “ bujuk Jessica.

“ katakan pada tuan lee, aku tak bisa lulus tahun depan. “

“ mwho ? why ? kau sudah berjuan mati- matian akhir akhir ini untuk mengerjakan tugas-tugasmu sooyoung. Dan kau menyerah begitu saja karena namja menjijikan itu ? “

“ …. “

“ sooyoung, aku tau ini semua berat. Tapi kau harus tetap berjuang. Orangtuamu menyekolahkanmu tidak untuk sakit hati seperti ini. mereka ingin kau cepat lulus sooyoung. Lupakan semua tentang namja itu. Lupakan hingga tak berbekas lagi difikiranmu. Takkan ada gunanya kau memikirkannya. “

Sepertinya ucapan Jessica kali ini benar benar masuk kedalam fikiran sooyoung. Dia membuka pintu dan menangis dipelukan Jessica. Dia berjanji untuk menghapus semua memori tentang kim jongin namja yang menyebalkan itu.


 POV kris


Tugas, tugas, tugas saja yang mereka fikirkan. Sudah pernah aku mencoba membuat tugas, tapi tetap saja mereka menyuruhku mengulanginya. Sungguh hal paling menyebalkan.


Kenapa aku tak pernah mendapat yang kuinginkan ? apa memang takdirku menjadi seorang namja yang brutal ? sudah kuliah gak lulus, lulus. Tinggal di seoul sendirian. Bahkan
untuk mendapatkan seorang yeoja yang ku kagumi sejak 3 tahun ini saja aku tak bisa.

Andai waktu itu aku tidak kalah cepat. Pasti yeoja itu ada disampingku saat ini.

#flashback on

Aku melihat seorang yeoja keluar dari ruang dosen. Saat itu pertama kali aku melihatnya. Betapa indah mata itu. Sudah 4 bulan ini aku mingintainya tanpa dia tau. Ibuku bilang desember adalah bulan paling indah. Dimana semua orang merayakan hari natal dan tahun baru. Banyak keajaiban datang dibulan itu.

Sudah kurancang ini semua. Sudah kupersiapkan tekkadku matang2. Aku akan menyatakan perasaanku pada yeoja itu ketika natal datang.

 Aku meliatnya duduk dibangku taman kampus. Tapi rasanya kaki ini sulit berljalan kearahnya. Satu langkah kedepan, 3 langkah kebelakang. 2 langkah kedepan 4 langkah kebelakang. Yah! Payah sekali aku ini. tak bisakah rasa gugup ini hilang untuk saat ini ? aku memejamkan mataku untuk mengumpulkan semua tekadku. Ya, sekarang.

Baru beberapa langkah aku berjalan kedepan, tapi rasanya sudah terlambat. Kulihat seorang namja duduk disebelahnya membawa seika bunga. Dan yeoja itu terlihat benar-bena senang dengan apa yang diperikan nemja itu pdanya.

Aku payah! Kalah cepat dengan laki- laki itu. Hanya karena gugup aku kalah. Kuhempaskan mawar yang kubawa dan aku pergi melampiaskan semua kesedihanku dengan kebut kebutan tanpa arah yang pasti. Aku akan mencoba untuk melupakan yeoja itu.

#flashback off

Sudah 3 tahun mengagumi seorang gadis cantik. Dan aku hanya bisa menyimpan perasaanku begitu saja.

Sore ini salju pertama turun. Andai saat ini aku bersamamu, pasti aku akan sangat bahagia.3 tahun berlalu tapi aku belum bisa melupakanmu. Rasanya aku ingin memutas kembali waktu yang berlalu, kembali pada 3 tahun yang lalu. Dan mengungkapkan semua ini kepadamu. Akankah sekarang kita akan bersama ?

Bodohnya aku, aku hanya bisa memendam semua ini. apa jika bertemu denganmu air mata ini akan menetes ? sebisaku akan menghindarimu. Mencoba memikirkan semua tentangmu, yang selalu ada seperti udara. Sangat sulit untuk melepasmu pergi bersamanya.

Perlahan air mata ini metes disela sepi yang merenggutku. Aku menepis semua air mata ini, menguatkan diriku sendiri. Tiba- tiba aku melihat seorang yeoja duduk di sebrang danau. Kutajamkan penglihatanku. Banr saja, dia yeoja yang menjadi udara dalam kehidupanku selama ini. haruskan aku menemuinya ? jika tidak, maka sampai kapan aku memendam semua ini ?



TBC ^^










1 komentar:

Anonim mengatakan...

annyeong thor!! wahaha knp jongin jahat beginii, tapi gapapa sih ada kris yg keceee, hehe daebakk thorr!! next chapter jgn lama 2 yaaa... ^^

Total Tayangan Halaman