Tittle
: First Snow ( Chapter 1)
Author
: soopyung ( @nopeaah )
Main
cast : kris EXOM | Sooyoung
Genre
: romantic
Length
: one shoot
Ff ini
asli pemikiran author sendiri, malem2 gak bisa tidur dan tibatiba mood bikin ff
hehe.. Maaf typo bertebaran Hehe . Enjoy reading yah.. Check it
out!
*****
"Cinta
itu seperti salju, pertama kau memegangnya, akan terasa dingin. Genggamlah maka
dia akan meleleh, jangan terlalu kuat karena dia bisa hilang dari genggamanmu."
Senja
diakhir musim gugur benar benar menyejukkan, tapi sepertinya tidak untuk
seorang yeoja yang sedang duduk terpaku
dibawah pohon. Sejak kepergian jongin, setiap pergantian musim gadis ini tak
pernah absen untuk datang kedanau ini. Ketika senja berakhir, dia kembali dengan
air mata yang mungkin tidak dapat terbendungkan lagi
"sooyoung,
ayo kita pulang. Sudah seharian ini kamu duduk disini. Hari sudah mulai gelap
"
Suara
lembut jessica mengajaknya untuk pulang. Jessica dan sooyoung sudah beraahabat
sejak lama. Bahkan jauh lebih lama sebelum sooyoung mengenak jongin.
"kau
pulang dulu saja jess, aku masih mau menunggunya " sooyoung menggakat
wajahnya dan mengusap air matanya dengan ibu jari. Terlihat senyuman kecil
terbesit diwajah sooyoung.
"siapa?
Jongin ? Ayolah, buat apa menunggu namja seperti dia ? Dia sudah meninggalkanmu
lebih dari satu tahun sooyoung. Tanpa kabar satupun, dan kau masih menunggu
?"
"dia
berjanji menemuiku disebuah senja dipergantian musim. Tidakkah kau ingat ?
Walaupun tanpa kabar sedikitpun, aku percaya dia akan menepati janji itu "
sooyoung sudah sebisanya menahan air mata itu untuk tidak keluar. Tapi tetap
saja air matanya mengalir. Dia terus mengusap air mata itu dengan senyuman
diwajahnya
#flashback
on
#POV
sooyoung
Hari
ini jongin mengajaku jalan2. Betapa bahagia aku memiliki seorang namjachingu seperti jongin. Selama 2 tahun kita berpacaran. Tidak
pernah dia membuatku marah. Dia begitu baik,
lembut, aahh~ pokoknya jongin adalah namja idaman semua wanita.
Suara
bell apartementku berbunyi kencang. Dengan semangat aku membuka pintu itu, sudah pasti dia jongin yang menjemputku
untuk jalan jalan bersamanya.
"selamat
siang chingu"!jongin memberikan seikat mawar putih padaku, dan mencium
keningku.seperti
dalam sebuah drama saja. Aku mencoba menahan rasa bahagiaku dengan
menggigitkecil bibir bwahku dan menutup mata
"kita
mau kemana hari ini ?"
"
yang pasti bukan tempat yg mewah. Tapi tempat ini akan bersejarah. "
******
Entah
dimana aku saat ini. Sejak masuk mobil, jongin sudah menutup mataku dengan kain
berwarna merah darah itu. Dia bilang akan memberikan surprise padaku #surprise
kok bilang bilang haha~ abaikan
jongin
menuntunku untuk berjalan. Tidak terlalu jauh. Perlahan dia membuka penutup
mataku.
"eeoitss
jangan buka mata dulu, hitungan ke 3 ya "
"
1...... 2......3"
Perlahan
kubuka mataku ini. Aku terkejut dengan semua yang ada disini. Ditaman ini.
Dengan danau yang membeku karena musim salju. Pohon dengan lampu lampu kecil
disana. Lilin lilin disepanjang jalan menuju sebuah bangku. Bunga mawar merah
tersebar banyak
disekitar
bangku kayu itu. Dan disenja yang hangat, dari bangku itu aku dapat melihat
matahari terbenam dengan sangat indah.
"
apa kau menyukainya ? Maaf ini bukan tempat yang mewah" jongin berdiri disampingku
dan mengusap usap ujung kepalaku.
"sangaat..
Aku sangat menyukai semua ini.. Terimakasih jongin, aku menyukainya " mata
ini
tak lepas melihat semua yang telah jongin peraiapkan untukku. Apa aku bilang,
dia
benar
benar namja yang diidamkan oleh semua yeoja didunia ini.
"syukurlah
kalau kau suka. Aku mencintaimu " kini jongin menghadapkan wajahnya
padaku.
Belum sempat aku menjawab 'aku lebih jauh mencintaimu' dia sudah mencium
bibirku.
Aku merasa seperti seorang ratu saat ini. Dengan seorang pangeran tampan yang
sedang menciumku.
Kita
duduk bedua dibangku kayu itu, menikmati suasana senja hari diakhir muaim
salju.
semua
terasa hangat karena pelukan jongin. Aku ingin tau alasan kenapa dia memberikan
semua
ini untukku ? Dia memang romantis, tapi biasanya tidak sampai seromantis ini. D
"hei
kau kim jongin "
"ada
apa chinguku ? " tatapan matanya sungguh membuat para gadis tunduk dihadapannya.
"sebenarnya,
untuk apa kau lakukan semua ini ? Tak biasanya .." aku rasa sekarang raut
Wajah jongin berubah 180°. Dia terlihat seperti, ya
mungkin bingung ?
"
maafkan aku sooyoung " baiklah ini aneh. Dia terlihat tertunduk dengan
raut wajah
menyesal,
dan kurasakan tangan dipinggangku sedikit demi sedikit merenggang.
"ada
apa ? Kenapa minta maaf ? " aku menaikkan dagu jongin, meminta penjelasan
sejelas
jelasnya akan semua ucapanya tadi. Tapi
tangannya menggapai tanganku dan menggenggamnya erat. Kini kulihat matanya
berkaca kaca
"
maafkan aku tak bisa mempertahankanmu sooyoung. Orangtuaku memintaku untuk
menikahi anak teman ayahku di new york. Aku akan berangkat besok. Ini semua
sebagai tanda perpisahan, dan agar kau selalu mengingatnya. "
Kini
mataku yang mulai berkaca kaca. Derasnya air mata ini tak bisa kubendungkan.
Aku benar benar tidak menyangka tentang ending kisah cintaku dengan jongin
seperti ini. Menyakitkan. Sangat menyakitkan.
"
hei kau jangan menangis chingu, untuk selamanya kau akan tetap menjadi
sooyoungku.
Takkan
berubah. Aku akan pergi ke new york untuk memohon pada orangtuaku untuk
membatalkan perjodohan ini dan menikah denganmu.. Kumohon jangan menangis
" kurasakan dia mengusap setiap air mata yang mengalir dipipiku.
"kenapa
? Kenapa kau mengataknnya begitu mendadak jongin ? Besok kau sudah pergi
meninggalkanku.
Knapa kau begitu ... " belum selesaiaku berbicara, jongin menenggelamkanku
dalam pelukannya. Pelukan itu. Kurasakan pelukan itu, seperti dia takkan pernah
mau melepaskan pelukannya padaku. Aku hanya bisa menangis dalam pelukannya.
Dia
melepaskan pelukannya. Menatap mataku dalam dalam. Kedua wajah kami bertemu
dengan jarak yang sangat dekat, atau mingkin sekarang tanpa jarak. Bibir lembut
itu
menyentuh
bibirku. Mencoba mengenang ciuman ini. Jika bisa diabadikan. Akan
kuabadikan
sekarang juga agar aku takkan kehilangan ciuman dari jongin.
"
aku berjanji. Aku akan datang di pergantian musim. Aku akan datang disaat senja
datang. Karena aku percaya, senja dapat mempertemukan kita karena senja tak
pernah untuk tidak
datang.
Aku harus pergi sekarang. Aku mencintaimu. " dia mencium keningku, mungkin
untuk yang terakhir kali.
Kulihat
mobil hitam itu meningalkanku sendiri. Disini, ditengah dinginnya akhir musim
salju. Senja sudah berakhir, lampu lampu yang dipersiapkan jongin masih
bersinar menerangiku. Aku hanya menangis mengenang kejadian beberapa jam lalu sebelum
dia merusak
semuanya.
#flashback
off
POV
author
Alarm
milik sooyoung bordering dengan kencang, mungkin jika tidak segera
mematikannya, telinga akan rusak. Dengan sangat terpaksa gadis berusia 19 tahun
itu membuka matanya. Dilihatnya foto jongin dimeja belajarnya
"
selamat pagi chingu "
"Masih
berharap dia kembali sooyoung ?" terdengaar suara jessica sahabatnya yang
sedang keluar dari kamar mandi. Yaa aooyoung memang tinggal di seoul tisak
bersama orang
tuanya. Orangtuanya tinggal di beijing.
Sedangkan sooyoung tinggal diseoul bersama
dengan
jessica disebuah apartement milik sooyoung.
"sirik
sekali melihatku bermesraan dengan jongin " sooyoung melekatan figura
tersebut dan menggapai sebuah sandwich diatas meja makan.
"cih,
untuk apa sirik pada laki laki seperti dia. Sudahlah sooyoung. Move on ! Move
on !! "
"
untuk apa? Jongin kan hanya pergi sebentar untuk meyakinkan orangtuanya.
Setelah itu
kembali
ke seoul dan menikah denganku, haha"
"rupanya
aku tinggal bersama seorang yeoja yang sudah mulai gila. Satu tahun itu
sebentar
? Tanpa kabar pula. Dan kau tetap mencintainya"
"
biarlah, aku percaya jongin akan menepati janjinya padaku"
“ aku hanya
tak ingin sahabatku kecewa diakhir yang mengenaskann..”
Jessica
berusaha member tahu sahabatnya tentang dampak terbesar yang akan diterimanya.
Tapi rupanya sooyoung tidak memperdulikannya. Dia mengacuhkannya dan memasuki
kamar mandi.
****
Sooyoung
terlihat sangat sibuk akhir akhir ini. Dia tidak pernah absen untuk datang
kekampus.
Mengejar deadline dari orangtuanya untuk lulus secepat mungkin. Kini
Sooyoung
audah menginjak semeater 5. Tugas sangat banyak dan menumpuk. Tapi dengan kesibukannya,
dia mulai melupakan tentang jongin yang sudah meninggalakannya 1 tahun yg lalu
Tangannya
penuh dengan buku buku tebal. Suara heelsnya berdetakan dengan lantai
memantul
disepanjang lorong ini. Matanya tak lepas memeriksa semua tugasnya. Dia tidak
ingin ada kesalan kecil yang dapat membuatnya mengulangi semua tugasnya itu.
Satu,
langkah. Dua langkah. Tiga langkah. Dengan sekilas sooyoung melihat kekanan dan
kiri. Tak ada tanda tanda kendaraan akan lewat
diaana.
Dia
melngkahkan kakinya menuju sabrang jalan. Dia mencoba berlari ketika menyebrang.
Tapi upss.. Ini benar benar waktu yang tidak tepat. Sebuah buku milik sooyoung
terjatuh
ditengah
jalan, padahal tinggl beberapa langkah lagi dia sampai ditepi jalan. Sooyong
kembali
untuk mengambil buku itu. Karena dia tidak mau meengganti buku milik
perpustakaan
itu karena rusak terinjak mobil.
#POV
sooyoung
Sial.
Satu buku terjatuh dan semua ikut terjatuh. Apa mereka sengaja merepotkanku
saat ini ? Huh!
Sekarang
aku harus merapkikan semua tugasku yang tercecer dijalan dengan cepat sebelum
tubuhku yang tercecer dijalan karena tertabrak mobil.
Akhirnya
beres juga. Aku mencoba untuk berdiri, belum sempat berdiri dengat seutuhnya
aku
melihat sebuah montor sport berwarna putih melaju dengan cepat dari dibalik
tikungan itu. Dia terkejut melihatku. Apalagi aku ? aku berteriak dan berjogkok mencoba menahan
rasa
sakit yang akan kualami.
Beberapa
dekit tak ku rasakan apapun. Apa jangan jangan aku sudah mati ? Aku membuka
mataku. Terlihat seorang namja diatas montor tadi. Wajahnya tak terlihat jelas.
Karena di
menggunakan
masker dimulutnya dan helm besar dikepalanya, serta kacamata hitam seperti
orang buta.
"hei
kau. Cepat pergi. Menghalangi jalanku saja "
Mwhoo
?? Apa yang baru saja dia katakan ? Apa aku tak salah mendengarnya ? Barani
sekali
dia berkata seperti itu padanya. Setelah kukumpulkan keberanianku aku bediri
dengan
tatapan tajam padanya.
"apa
kau melihatku seperti itu ? Kau kira aku takut pada yeoja seperti kau ? cepat
minggir"
Aiisshhhhhh
~~~betapa aku igin mencekiknya saat ini!!
*****
"emm
.. Cukup menarik tema tugasmu saat ini, lanjutkanlah. "
Laki
laki yang usianya mungkin lebih tua daripada appaku ini bernama tuan lee. Dia
adalah dosen pembimbingku. Dia sangatlaah baik padaku. Bahkan tak jarang aku
mencurahkan isi hatiku padanya.
"
hamsam..." ucapanku terputus ketika kudengan suara gebrakan meja sangat keras
dari
ruang
kerja tuan park hyun. Mungkin saat ini mata semua orang yang berada dalam
ruangan
ini terpusat pada sumber suara
"
mau sampai kapan kau tak mengerjakan tugas tuan WUYIFAN ? Bermain main saja
kerjaanmu. Tidakkah kau malu pada teman temanmu yang sudah lulus 1 tahun yang
lalu ha ? Sedangkan kau masih saja disemester 6 seperti ini. Aku memang tak
berani mendrop
outkanmu
dari kampus ini karena ayahmu pemilik yayasan, tapi aku berhak memarahimu
karena
tak mengerjakan tugas! "
Kulihat
dengan seksama, laki laki yang dsedang dimarahi tuan park hyun hanya diam diri
dengan dengan santainya tanpa mengucapkan satun patah katapun.bahkan dia
memalingkan pandangannya. Seperti enggan sekali bertemu dengan lekai – laki
dengan kepala botak yang sedang memarahinya.
"noona
sooyoung, noona sooyong ?" aku tersadar dari lamunanku yang sibuk
memperhatikan tuan pak hyun dan mahasiswanya yang dia sebut sebagai wuyifan.
"
nde ? Maafkan aku tuan. " aku segera meminta maaf karena tidak
mendengarkan
penjelasan
dari tuan lee.
"apa
kau tertarik pada namja itu ? Sebaiknya jangan " tiba tiba saja nada
biacara tuan lee berubah. Ya, seperti bergosip atau sekedar menasehati ?
"mwo
? Tidakk.. Tidakk aku tidak tertarik, hanya saja.. Kenapa tuan park hyun
terlihat sangat marah padanya ?" tanyaku sengat hati hati
"
tentu saja dia marah besar, wuyifan tidak pernah mengerjakan tugasnya,
bagaimana dia
bisa
lulus kalau seperti itu terus. "
"
ne .. Hamsamanida tuan lee. " aku membungkukkan badan dan meninggalkan
tuan lee di meja kerjanya. Ketika berjalan keluar, aku sempat melewati tuan
park hyun yg sedang
memarahi
mahasiswanya, dan mataku tak lepas oleh pandangan itu.
****
Hahh~~
rasanya lelah sekali. Seharian berkutat denga
tugas tugas itu. Aku memutuskan untuk sekedar nongkrong dipusat
perbelanjaan bersama Jessica. Walaupun niatku untuk refresing, tetap saja
disana aku berkutat dengan laptop dan tugasku.
“
haruskah kau mengerjakan tugasmu disaat seperti ini ? jangan terlalu menekankan
dirimu sooyoung.” Jessica dan aku memang sama sama menginjak semester 5. Tapi
dia sepertinya lebih sanatai dalam mengerjakan tugas karena sepertinya dia tidak
terburu- buru untuk mengejar kelulusannya.
“ yah,
aku tau batas kemempuanku. Jadi, diamlah. Aku sedang berusaha berkonsentrasi “
Aku
tak tau apa yang terjadi. Aku merasakan Jessica menyenggol nyenggol tanganku.
Seperti member kode padaku ataukah sekedar menggangguku ?
“ yah!
Ada apa ? berhenti menggnggu aku jess”
Aku
melihat Jessica sedang dengan mata yang terpusat apa satu titik, dan dahinya
yang tertekuk. Dia memegang ujung daguku dan mengarahkannya pada apa yang
dilihat.
Mataku
membesar seketika. Nampak senyuman diwajahku. Aku melihat seorang namja. Yaa,
namja yang sudah kutunggu selama 1 tahun ini. aku segera berlari keluar café
dan mencoba mengejarnya.
“
jongiin!! Jongiinn “ aku berteriak sekuatku. Tapi dia terlalu jauh dariku. Jadi
aku harus berlari untuk dapat mendekatinya.
“
jongin.. kapan kau kembali ? kenapa kau tak member kabar sama sekali padaku ?
aku
merindukanmu”
aku masih berusaha mengatur nafasku yang terpenggal-penggal karena berlari
mengejarnya. Terlihat jelas senyum kebahagian diwajahku.
“
kanapa ? kau terkejut aku melihatku ? tadi aku tidak sengaja melihatmu. Jadi
maaf kalau …. “
“
chingu, siapa gadis ini ? apa dia temanmu ?” tiba tiba seorang yeoja datang.
Chingu
katanya ? benarni sekali dia memanggin jonginku dengan sebutan itu. Aku masih
menunggu
jawaban dari jongin
“ Tidak,
aku tidak mengenalnya. Sebaiknya ayo kita pulang”
Apa
aku ini mimpi ? pasti ini mimpi buruk. Namja yang kutunggu sejak satu tahun
yang lalu meninggalkanku? Tak mengakuiku ? namja yang dulu berjanji datang di
pergantian musim, namja yang sangat aku sayangi tidak mengenalku ? tidaakk
mungkin.
“
jongin, siapa dia ?” aku mencoba meminta
pejelasan darinya. Kutepuk pundaknya dari belakang yang tadi sudah berjalan
mendahuluiku.
“
lepaskan! Seharusnya aku yang bertanya, siapa kau ? sana pergi “ dia mengahntam
tanganku dari pundaknya. Dan berjalan meninggalkanku dengan tangan yang
dilingkarkan di tubuh yeoja disebelahnya.
Aku
tak kuat menopang diriku sendiri. Aku terperosot jatuh. Air mata ini mengalir
dengan deras. Mungkin sangatlah deras. Kaki ini seperti membeku. Mulut ini
hanya bisa mengeluarkan isakan tangis. Hati ini ? tidak dapat dijelaskan.
Begittu sakit. Bahkan kiasan pertama kali dia menyatakan perasaannya padaku
masih tergambar jelas. Didepan kampus, ditengah
Salju,
dihari natal yang indah. Kini semuanya hancur.
****
POV
author
Kertas
kertas berserakan diatas meja. Bahkan kini laptop itu sudah jarang dipegang.
Seorang yeoja sudah berdiam diri dikamarnya sejak 3 hari yang lalu. Mengunci
dirinya sendiri.
“
sooyoung, keluarlah.. tuan lee menelfonmu “ bujuk Jessica.
“
katakan pada tuan lee, aku tak bisa lulus tahun depan. “
“ mwho
? why ? kau sudah berjuan mati- matian akhir akhir ini untuk mengerjakan
tugas-tugasmu sooyoung. Dan kau menyerah begitu saja karena namja menjijikan
itu ? “
“ …. “
“
sooyoung, aku tau ini semua berat. Tapi kau harus tetap berjuang. Orangtuamu
menyekolahkanmu tidak untuk sakit hati seperti ini. mereka ingin kau cepat
lulus sooyoung. Lupakan semua tentang namja itu. Lupakan hingga tak berbekas
lagi difikiranmu. Takkan ada gunanya kau memikirkannya. “
Sepertinya
ucapan Jessica kali ini benar benar masuk kedalam fikiran sooyoung. Dia membuka
pintu dan menangis dipelukan Jessica. Dia berjanji untuk menghapus semua memori
tentang kim jongin namja yang menyebalkan itu.
POV kris
Tugas,
tugas, tugas saja yang mereka fikirkan. Sudah pernah aku mencoba membuat tugas,
tapi tetap saja mereka menyuruhku mengulanginya. Sungguh hal paling
menyebalkan.
Kenapa
aku tak pernah mendapat yang kuinginkan ? apa memang takdirku menjadi seorang
namja yang brutal ? sudah kuliah gak lulus, lulus. Tinggal di seoul sendirian.
Bahkan
untuk
mendapatkan seorang yeoja yang ku kagumi sejak 3 tahun ini saja aku tak bisa.
Andai
waktu itu aku tidak kalah cepat. Pasti yeoja itu ada disampingku saat ini.
#flashback
on
Aku
melihat seorang yeoja keluar dari ruang dosen. Saat itu pertama kali aku
melihatnya. Betapa indah mata itu. Sudah 4 bulan ini aku mingintainya tanpa dia
tau. Ibuku bilang desember adalah bulan paling indah. Dimana semua orang
merayakan hari natal dan tahun baru. Banyak keajaiban datang dibulan itu.
Sudah
kurancang ini semua. Sudah kupersiapkan tekkadku matang2. Aku akan menyatakan
perasaanku pada yeoja itu ketika natal datang.
Aku meliatnya duduk dibangku taman kampus.
Tapi rasanya kaki ini sulit berljalan kearahnya. Satu langkah kedepan, 3
langkah kebelakang. 2 langkah kedepan 4 langkah kebelakang. Yah! Payah sekali
aku ini. tak bisakah rasa gugup ini hilang untuk saat ini ? aku memejamkan
mataku untuk mengumpulkan semua tekadku. Ya, sekarang.
Baru
beberapa langkah aku berjalan kedepan, tapi rasanya sudah terlambat. Kulihat
seorang namja duduk disebelahnya membawa seika bunga. Dan yeoja itu terlihat
benar-bena senang dengan apa yang diperikan nemja itu pdanya.
Aku
payah! Kalah cepat dengan laki- laki itu. Hanya karena gugup aku kalah.
Kuhempaskan mawar yang kubawa dan aku pergi melampiaskan semua kesedihanku
dengan kebut kebutan tanpa arah yang pasti. Aku akan mencoba untuk melupakan
yeoja itu.
#flashback
off
Sudah
3 tahun mengagumi seorang gadis cantik. Dan aku hanya bisa menyimpan perasaanku
begitu saja.
Sore
ini salju pertama turun. Andai saat ini aku bersamamu, pasti aku akan sangat
bahagia.3 tahun berlalu tapi aku belum bisa melupakanmu. Rasanya aku ingin
memutas kembali waktu yang berlalu, kembali pada 3 tahun yang lalu. Dan
mengungkapkan semua ini kepadamu. Akankah sekarang kita akan bersama ?
Bodohnya
aku, aku hanya bisa memendam semua ini. apa jika bertemu denganmu air mata ini
akan menetes ? sebisaku akan menghindarimu. Mencoba memikirkan semua tentangmu,
yang selalu ada seperti udara. Sangat sulit untuk melepasmu pergi bersamanya.
Perlahan
air mata ini metes disela sepi yang merenggutku. Aku menepis semua air mata
ini, menguatkan diriku sendiri. Tiba- tiba aku melihat seorang yeoja duduk di
sebrang danau. Kutajamkan penglihatanku. Banr saja, dia yeoja yang menjadi
udara dalam kehidupanku selama ini. haruskan aku menemuinya ? jika tidak, maka
sampai kapan aku memendam semua ini ?
TBC ^^
1 komentar:
annyeong thor!! wahaha knp jongin jahat beginii, tapi gapapa sih ada kris yg keceee, hehe daebakk thorr!! next chapter jgn lama 2 yaaa... ^^
Posting Komentar