First Snow Chapter 2

Minggu, 05 Januari 2014



Tittle : First Snow ( chapter 2 )
Author : soopyung ( @nopeaah )
Main cast : kris EXOM | Sooyoung
Genre : romantic
Length : chaptered



POV sooyoung

Senja ini aku datang kedanau. Aku ingin mengingat masa masa bersamanya, sebelum aku benar benar melupakan semua tentang jongin.

Danau ini masih sama seperti dulu, tidak ada yang beda. Atau mungkin perbedaanya sekarang aku sendiri. Satu tahun lamanya, tiap pergantian musim disenja haari aku berada disini. Menunggu seorang namja yang ternyata hatinya busuk.

Aku menangis. Kali ini bukan menangis untuk berharap kembali pada jogin. Air mata ini, adlah tanda bahwa aku menyesal pernah mempercayai semua janji janjinya. Kututup wajahku, aku malu jika danau melihat aku menangis karena jongin.

" hei kau yeoja" aku mendengar sepertinya seseorang memanggilku. Aku menghentikan tangisan khonyol ini dan memastikan tentang suara tadi. Beberapa detik dan tidak ada suara lg, kufikir itu hanya imajinasiku. Aku kembali menangis.

"memang benar, semua yeoja itu cengeng " sekarang aku merasakan suara itu nyata. Dan ada seseorang duduk disebelahku.

Mwoo... Aku tak menyangka, dia adalah mahasiswa tuan park hyun yang kemarin aku lihat. Tapi sepertinya aku tak asing dengan suara itu.

Tiba saja terbesit sekilas ketika seorang namja yang hampir menabrakku di kampus. Omoo! Ternyata dia laki laki itu.

"  kau ? Kenapa kau menangis ?"  dia bertanya seperti itu ? Benarkah seorang namja brutal seperti dia peduli dengan yeoja sepertiku ?

"bukan urusanmu." aku hanya menjawab singkat. Karena menurutku tidak ada gunanya banyak bicara dengan orang semacam dia. Kulipat kedua kakiku, membentuk huruf x diatas kursi kayu. Memandang lurus kedepan. Beberapa menit lagi matahari tenggelam.

" apa kau juga suka melihat senja  dan matahari terbenam ? " kali ini laki laki itu menatapku. Tapi takkulihat tatapan brutal dari matanya. Apa dia memang selembut ini pada wanita ? Kurasa tidak, kemarin saja dia membentak2ku.

"tidak juga" aahhh rasanya moodku untuk merenung disini sudah hancur karenaa dia. Atau memang Tuhan tak mengijinkanku merenungkan tentang jongin ? Entahlah.

"matahari sudah terbenam, aku pulang dulu ya " ketika aku beranjak untuk meninggalkan tempat ini, aku merasa ada yang memegang tanganku

"tunggu .. " yahh mau apa lagi sih namja aneh ini

" ne ? "

" emm.. Emm.. " ada apa dengan dia ? Apa ada kutu dirambutnya ? Sehingga dia garuk2 rambut seperti itu ? Entahlah, aku rasa sebaiknya aku melanjutkan langkahku yang tertunda
" kuantar kau pulang. Laki laki macam apa yang membiarkan seorang yeoja pulang sendirian " dia mennggandeng dan menyeret tanganku. Apa yang dia mau sih ?



POV author

Kris pikir malam ini adlaah malam yang tepat untuk memulai segalanya. Mengajak seorang yeoja jalan jalan tidak salah kan ?

"bagaimana kalau kita kekedai didepan gang ? Ramen disana terkenal sangat enak lo "

" maaf aku sedang tidak mood makan ramen "

"baiklah, akalu begitu kita makan es cream. Kali ini tak ada kata tidak"

Sebenarnya mood sooyoung sedang benar benar hancur kali ini. Dia hanya ingin merenung dikamar. Tapi mau bagaimana lagi, namja itu memaksanya.

Mereka sampai disebuah cafe. Sooyoung mengenal tempat itu. Disana memang terkenal dengan es creamnya yang sangat terkenal lezatnya. Kris terlihat datang menghampiri sooyoung dengan es cream pesanan mereka. Hening untuk beberapa saat, hingga sooyoung membuka pembicaraan


"sebenarnya, kenapa kau tibatiba mengajakku jalan jalan ? Aku bahkan tak mengenalmu, dan kita baru saja bertemu "

" benarkah ? Siapa namaku ?siapa yang dulu hampir menabrakmu ? Itu karena aku tau kau sedang sedih"

" namamu kris, kau yang hampir menabrakku. "sooyoung menjawab dengan pelan, karena dia tau dia sedang dikerjain kris

"nah! Kau tau namaku, berarti kau mengenalku. Aku pernah hampir menabrakmu, jadi tdi bukan pertemuan pertama. " terlihat senyuman puas dari wajah krias

"huh! Lalu sekarang apa hubungannya kau mengajakku jalan2 dengan aku sedang sedih ?"

"setiap wanita yang sedang sedih otaknya sangat labil. Semua akan mereka lakukan tanpa kesadaran. Yaa, hanya antisipasi saja, kalau kau tidak langsung pulang kerumah, tapi mau bunuh diri. Hah, dasar wanita." nampak seringai senyum tipis disudut bibir kriss yang masih asik memainkan es creamnya.

"mwoo ?? Enak saja bicara seperti itu tentang perempuan."

Kriss melirik kearah sooyoung dengan senyuman geli. Dia benar2 tidak igin semua itu terjadi pada yeojanya.

"ayo ikut aku "

Lagi lagi kriss menarik tangan sooyoung, mengajaknya kesuatu tempat. Kriss menutup mata sooyoung. Entah kenapa sekarang jantung sooyoung berdetak 100 kali lebih cepat dari biasanya. Dia ingat, tarakhir kali seseorang pernah melakukan hal yang sama padanya. 1 tahun yang lalu.

"sekarang buka matamu ... Taadaaa " dengan gaya khasnya kini kriss sudah tersenyum penuh harap agar sooyoung menyukai kejutannya.

Sooyoung melihat hamparan sungai dari atas bukit ini. Kota dipenuhi gemerlap lampu yang sangat indah. Cahaya lampu lampu itu dibiaskan oleh air disungai, membuat pemandangan semakin menarik. Sooyoung terlihat bahagia dengangan apa yang dilihatnya. Sepoi sepoi angin malam mengibar ibarkan rambut sopyoung yang panjang.


"bagaimana ? Apa kau suka ? " tanya kriss mengambil posisi disamping sooyoung dan melebarkan kedua tangannya lebar2. Mencoba merasakan dinginnya angin malam.

" yaa.. Aku sangat suka.. " senyum dibibir yeoja itu tak berhenti terlihat.

Kedua anak muda itu menghabiskan malam mereka disana. Berbincang2 dan tertawa bersama. Sudah lama sooyoung tidak merasakan tertawa bersama seorang namja. Hanya berdua.

" terima kasih kriss. Kau hebat, bisa menghilangkan rasa sedihku " sooyoung menatap mata kris. Yeoja itu melihat senyum kriss yang begitu bahagia. Dan tatapan matanya. Entah kenapa tatapan itu membuat jantungnya deg degan.

" yaa, mereka bilang kriss memang brutal. Tapi menurutku kau tidak seperti itu. Kau jauh dari kata brutal" tambah sooyoung

"yaah! Sudahlah, memang dunia itu kejam. Mulai sekarang jangan bersedih lagi. Jangan lakukan hal khonyol saat kau bersedih. "kini kriss merebahkan tubuhnya diatas hamparan rumput hijau. Memandang bintang bintang malam itu.

" kenapa ?" sooyoung mengikuti langkah kriss untuk menatap langit cerah malam ini

" ya, karena semua yeoja memang labil."
Jauh dari lubuk hati, kriss sangat ingin mengatakan ' karena aku tak bisa kehilangan yeoja seperti kau sooyoung' tapi dia rasa itu hanya akan menurunkan imagenya dihadapan sooyoung.

" jika kau sedih, katakan saja padaku. Aku akan menyulap kesedihanmu menjadi tawa yang menenangkan jiwa "

kini mata mereka saling bertemu. Entah kapan terakhir kali sooyoung merasakan moment seperti ini bersama jongin. Entahlah, karena dia tak mau untuk menginatnya.

*****

#POV kriss

Kurasa sejak malam itu hubunganku dengan sooyoung semakin dekat. Ya, aku berharap ini semua akan berjalan lancar. Sudah 3 bulan ini aku dekat dengannya, tapi aku belum berani mengungkapkan semua perasaanku. Sudah tidak ada lagi kata jaga image dihadapannya. Semua yang ingin kutakan padanya, maka akan kukatakan. Kuharap dia merasakan hal yang sama.

Hari ini terasa begitu melelahkan. Aku sudah mulai berkutat dengan tugas tugas yang diberikan oleh tuan park hyun. Karena aku juga ingin lulus bersama dengan sooyoung. Aku rebahkan diriku diatas pulau empuk dikamarku.

Dreeettt dreetttt
Ada massage masuk

From : sooyoung

Bisakan sore ini kau menemaniku membeli buku ? Jessica sedang latihan drama di kampus, jadi aku tidak ada temannya. Oke ?

----------------------------------------
To : sooyoung

Baiklah tuan putri. Apapun itu asal bersamamu

------------------------------------------

#POV sooyoung

Sudah hampir 1,5 jam aku mencari sumber sumber untuk tugas akhirku berama kris.semakin hari aku rasa hubungan kami semakin dekat saja.

"bagimana ? Kau sudah menemukannya ?" tanya kriss mendekatiku dan mengusap usap rambutku

"yaa!, jangan merusak penampilan rambutku kris. Sudah kutemukan beberapa, tapi kurasa masih ada yang kurang. Tunggu sebentar ya "

"baik chagiya " sudah tak asing ditelingaku kriss memanggilku dengan sebutan itu. Tapi aku tak tau maksudnya apa. Lebih baik kuangap itu lelucon.

****

"chagiya, bagaimana denganbbuku ini ? Menarik bukan?"

Suara itu, aku tak asing dengan sura itu. Suara seorang namja yang tak asing bagiku. Aku nemelusuri sumber suara itu. Tidak kutemukan sumber suara itu.
Deg!

"kriss! Kau mengagetkanku saja " benar saja, jantungku hampir copot rasanya ketika kris menepuk pundaku.

"ada apa ? Kenapa kau sembunyi sembunyi seperti itu ? Apa ada yang salah ." namja ini memang selalu ingin tau setiap apa yang kulakukan. Lucu bukan? Haha. Dia terlihat mengantisipasi melihat keadaann disekitar kami. Tapi dia tak menemukan apapun.

"ssstt.. Coba dengarkan ? Kau mendngarkan sesuatu ? " bisikku pelan

" ya. Aku mendengar seorang yeoja sedang berbicara dengan namjachingunya. "

" kau benar, dan aku merasa tak asing dengan suara itu."


“ya, sudahlah lupakan. Bukan hal pentingbjuga untukmu " kriss menggandengku, mengajakku pergi ketempat lain yang jauh dari suara2 tadi.

#POV kriss


Menunggu seong yeoja shooping sangatlah membosankan. Tapi tidak jika yeoja itu adalah kau sooyoung. Mau seharian ditoko buku tak masalah bagiku asalkan bersamamu. Dia masih asik mencari buku yang dicari. Aku memutuskan untuk mencari buku fiksi saja dari pada duduk diam saja.

Bukunya tak terlalu menarik. Walaupun banyak keluaran terbaru, tapi aku tak tertarik. Tunggu dulu. Aku melihat seseorang dari celah celah rak buku. Namja itu. Bukankah dia namja yang mendahului merebut sooyoung 3 tahun yang lalu ?

Entah kenapa rasanya aku ingin tau tentangnya. Bagaimanapun dia pernah menjadi namjachingu sooyoung. Mwho ? Apa mereka sudah putus ? Yaa sepertinya sudah, karena selama ini aku dekat dengan sooyoung, dia tak pernah menceritakan tentang namjachingunya.

Laki laki itu terlihat bersama seorang yeoja. Mungkin itu kekasihnya ? Kurasa sooyoung lebih baik tak melihat semua ini. Mungkin itu akan membuatnya sedih.

Aku mencari sooyoung. Tadi dia terlihat membaca buku dimeja bundar ini. Tapi sekarang sudah tidak ada. Aku mencoba mencarinya. Itu dia, sedang apa dia mengintip disana ? Atau dia sudah tau tentang adanya mantan kekasihnya disini ?

"kriss kau mengagetkanku saja " soyoung terlihat kaget melihatku yang tiba tiba menepuk pundaknya dari belakang.

Aku mencoba bertanya sedang apa dia disana. Dia bilang dia mendengar suara seorang namja yang tak asing baginya. Ya sudah pasti itu suara mantan kekasihnya. Lebih baik kuajak dia ketempat lain. Aku tidak mau melihatnya mengeluarkan air mata lagi untuk kesekian kalinya untuk namja brengsek seperti mantannya itu.

"sudah menemukan semua bukunya ? Sebaiknya kita segera pulang. Lihatlah sudah mulai mendung." bujukku.

"ne.. Baiklah, ayo bayar ini dulu "

******


#POV author

Mereka terlihat berjalan menuju ke kasir. Tiba tiba langkah sooyoung terhenti mendadak. Membuat kriss yang sedang membaca buku ditangannya tidak sengaja menabrak yeoja didepannya itu.

"ada apa ? Kenapa berhenti " kriss mencoba bertanya. Benar saja, kriss melihat apa yang dilihat sooyoung sekarang. Dia melihat seorng namja dengan yeojachingunya sedang mengantri di kasir.

"sebaiknya kita bayar nanti saja " kriss mencoba menarik tangan sooyoung. Tapi sepertinya kali ini sooyoung menolak

" tidak usah. Aku tidak apa2 " rasanya berat kaki sooyoung untuk melangkah. Untuk kesekian kalinya dia bertemu namja menyebalkan itu lagi bersama yeojachingunya.

'baiklah sooyoung, kau pasti bisa. Tak usah ragukan namja itu. Berprilaku sewajarnya manusia normal ' sooyoung menyugesti dirinya sendiri.

"chagia, bukankah itu namja yang sok kenal padamu saat di mall ?” sepertinya mulut yeojachingu jongin benar- benar ingin dirobek oleh kris. Kris sudah mengengam buku yang dibawanya dengan erat erat. Berusaha menahan napsu untuk menampar mulut yeoja itu.

Jongin terlihat tetap stay cool untuk beberapa saat. Dia tak menanggapi ucapan yeoja disampingnya itu. Hingga akhirnya dia angkat bicara.

“ biarkan saja, aku tak mengenalnya dalam hidupku. Dia hanya fans fanatic “ jongin menarik tangan yeoja disampingnya untuk maju lebih jauh dari sooyoung dan kris.

Kris melihat sooyoung yang sepertinya berusaha semaksimal mungkin menahan air matanya untuk keluar. Tapi dilain sisi, kris bingung kenapa jongin tidak mengenali sooyoung ? jika namja itu gagr otak, lalu kenapa sooyoung menangis ?

“ kau tak apa sooyoung ?” kris mengusap air mata sooyoung yang menerobos pertahan sooyoung untuk tidak menangis.

Kali ini kris benar – benar geram. Sooyoung menangis karena jongin. Dia melangkah mendekati jongin. Memaksanya untuk membalikkan badan. Kini suasa di took sudah berubah. Semua orang terpusat pada kedua namja itu.

Kris mencengkeram kerah jongin dengan satu tangan. Mencoba paksa menghadapkan jongin pada sooyoung.

“ tidakkah kau kenal yeoja ini ? ha! Apa kau puas membuatnya menangis karenamu ?! dia juga pernah menjadi yeojachingumu!  
Mata kris melotot kearah jongin. Jongin terlihat santai saja, dia melirik kearah sooyoung dan mengatakan

“ tidak. “ jawab kai santai

“ jangan pernah menyianyiakan seseorang yang mencintaimu!!” untuk kali ini kris hendak melayangkan pukulan diwajah jongin. Tapi tindakkannya terhenti melihat sooyoung.

“ hentikann kris!! Hentikann … “ gadis itu menjatuhkan dirinya sendiri dilantai. Menutup mukanya dengan kedua tangannya. Sekarang semua air matanya tumpah ruah membanjiri wajah cantiknya.

Kris berlari kearah sooyoung. Memeluknya dan membawanya pergi.

TBC

Waahhh~~ akhirnya selesai juga chapter  2nya. Maaf ya lama. Akhir akhir ini susah dapet feel buat nulis. Maybe chapter 3 lebih lama L maaf ya, soalnya liburan udah selesai. Author udah disibukkan sama tugas sekolah. Janji deh sabtu minggu post chapter 3nya. Semoga gak mengecewakan ya.sorry typo bertebaran ^^



1 komentar:

Anonim mengatakan...

aduh jongin aduhhh, kok gituuu, kris gentlemennn! jgn lama2 ya thor , jamuran nungguin nya nantii, wkwkkw, daebakkk!! all thumbs for you!! ttd: KJ ^^

Total Tayangan Halaman