Tittle
: First Snow ( chapter 2 )
Author
: soopyung ( @nopeaah )
Main
cast : kris EXOM | Sooyoung
Genre
: romantic
Length
: chaptered
POV
sooyoung
Senja ini
aku datang kedanau. Aku ingin mengingat masa masa bersamanya, sebelum aku benar
benar melupakan semua tentang jongin.
Danau ini
masih sama seperti dulu, tidak ada yang beda. Atau mungkin perbedaanya sekarang
aku sendiri. Satu tahun lamanya, tiap pergantian musim disenja haari aku berada
disini. Menunggu seorang namja yang ternyata hatinya busuk.
Aku
menangis. Kali ini bukan menangis untuk berharap kembali pada jogin. Air mata
ini, adlah tanda bahwa aku menyesal pernah mempercayai semua janji janjinya.
Kututup wajahku, aku malu jika danau melihat aku menangis karena jongin.
" hei
kau yeoja" aku mendengar sepertinya seseorang memanggilku. Aku menghentikan
tangisan khonyol ini dan memastikan tentang suara tadi. Beberapa detik dan
tidak ada suara lg, kufikir itu hanya imajinasiku. Aku kembali menangis.
"memang
benar, semua yeoja itu cengeng " sekarang aku merasakan suara itu nyata.
Dan ada seseorang duduk disebelahku.
Mwoo...
Aku tak menyangka, dia adalah mahasiswa tuan park hyun yang kemarin aku lihat.
Tapi sepertinya aku tak asing dengan suara itu.
Tiba saja
terbesit sekilas ketika seorang namja yang hampir menabrakku di kampus. Omoo!
Ternyata dia laki laki itu.
" kau ? Kenapa kau menangis ?" dia bertanya seperti itu ? Benarkah seorang
namja brutal seperti dia peduli dengan yeoja sepertiku ?
"bukan
urusanmu." aku hanya menjawab singkat. Karena menurutku tidak ada gunanya
banyak bicara dengan orang semacam dia. Kulipat kedua kakiku, membentuk huruf x
diatas kursi kayu. Memandang lurus kedepan. Beberapa menit lagi matahari
tenggelam.
" apa
kau juga suka melihat senja dan matahari
terbenam ? " kali ini laki laki itu menatapku. Tapi takkulihat tatapan
brutal dari matanya. Apa dia memang selembut ini pada wanita ? Kurasa tidak, kemarin
saja dia membentak2ku.
"tidak
juga" aahhh rasanya moodku untuk merenung disini sudah hancur karenaa dia.
Atau memang Tuhan tak mengijinkanku merenungkan tentang jongin ? Entahlah.
"matahari
sudah terbenam, aku pulang dulu ya " ketika aku beranjak untuk
meninggalkan tempat ini, aku merasa ada yang memegang tanganku
"tunggu
.. " yahh mau apa lagi sih namja aneh ini
" ne
? "
"
emm.. Emm.. " ada apa dengan dia ? Apa ada kutu dirambutnya ? Sehingga dia
garuk2 rambut seperti itu ? Entahlah, aku rasa sebaiknya aku melanjutkan
langkahku yang tertunda
"
kuantar kau pulang. Laki laki macam apa yang membiarkan seorang yeoja pulang
sendirian " dia mennggandeng dan menyeret tanganku. Apa yang dia mau sih ?
POV author
Kris pikir
malam ini adlaah malam yang tepat untuk memulai segalanya. Mengajak seorang
yeoja jalan jalan tidak salah kan ?
"bagaimana
kalau kita kekedai didepan gang ? Ramen disana terkenal sangat enak lo "
"
maaf aku sedang tidak mood makan ramen "
"baiklah,
akalu begitu kita makan es cream. Kali ini tak ada kata tidak"
Sebenarnya
mood sooyoung sedang benar benar hancur kali ini. Dia hanya ingin merenung
dikamar. Tapi mau bagaimana lagi, namja itu memaksanya.
Mereka
sampai disebuah cafe. Sooyoung mengenal tempat itu. Disana memang terkenal
dengan es creamnya yang sangat terkenal lezatnya. Kris terlihat datang
menghampiri sooyoung dengan es cream pesanan mereka. Hening untuk beberapa
saat, hingga sooyoung membuka pembicaraan
"sebenarnya,
kenapa kau tibatiba mengajakku jalan jalan ? Aku bahkan tak mengenalmu, dan
kita baru saja bertemu "
"
benarkah ? Siapa namaku ?siapa yang dulu hampir menabrakmu ? Itu karena aku tau
kau sedang sedih"
"
namamu kris, kau yang hampir menabrakku. "sooyoung menjawab dengan pelan, karena
dia tau dia sedang dikerjain kris
"nah!
Kau tau namaku, berarti kau mengenalku. Aku pernah hampir menabrakmu, jadi tdi bukan
pertemuan pertama. " terlihat senyuman puas dari wajah krias
"huh!
Lalu sekarang apa hubungannya kau mengajakku jalan2 dengan aku sedang sedih
?"
"setiap
wanita yang sedang sedih otaknya sangat labil. Semua akan mereka lakukan tanpa
kesadaran. Yaa, hanya antisipasi saja, kalau kau tidak langsung pulang kerumah,
tapi mau bunuh diri. Hah, dasar wanita." nampak seringai senyum tipis
disudut bibir kriss yang masih asik memainkan es creamnya.
"mwoo
?? Enak saja bicara seperti itu tentang perempuan."
Kriss
melirik kearah sooyoung dengan senyuman geli. Dia benar2 tidak igin semua itu
terjadi pada yeojanya.
"ayo
ikut aku "
Lagi lagi
kriss menarik tangan sooyoung, mengajaknya kesuatu tempat. Kriss menutup mata
sooyoung. Entah kenapa sekarang jantung sooyoung berdetak 100 kali lebih cepat
dari biasanya. Dia ingat, tarakhir kali seseorang pernah melakukan hal yang
sama padanya. 1 tahun yang lalu.
"sekarang
buka matamu ... Taadaaa " dengan gaya khasnya kini kriss sudah tersenyum
penuh harap agar sooyoung menyukai kejutannya.
Sooyoung
melihat hamparan sungai dari atas bukit ini. Kota dipenuhi gemerlap lampu yang
sangat indah. Cahaya lampu lampu itu dibiaskan oleh air disungai, membuat
pemandangan semakin menarik. Sooyoung terlihat bahagia dengangan apa yang
dilihatnya. Sepoi sepoi angin malam mengibar ibarkan rambut sopyoung yang
panjang.
"bagaimana
? Apa kau suka ? " tanya kriss mengambil posisi disamping sooyoung dan
melebarkan kedua tangannya lebar2. Mencoba merasakan dinginnya angin malam.
"
yaa.. Aku sangat suka.. " senyum dibibir yeoja itu tak berhenti terlihat.
Kedua anak
muda itu menghabiskan malam mereka disana. Berbincang2 dan tertawa bersama.
Sudah lama sooyoung tidak merasakan tertawa bersama seorang namja. Hanya
berdua.
"
terima kasih kriss. Kau hebat, bisa menghilangkan rasa sedihku " sooyoung
menatap mata kris. Yeoja itu melihat senyum kriss yang begitu bahagia. Dan
tatapan matanya. Entah kenapa tatapan itu membuat jantungnya deg degan.
"
yaa, mereka bilang kriss memang brutal. Tapi menurutku kau tidak seperti itu.
Kau jauh dari kata brutal" tambah sooyoung
"yaah!
Sudahlah, memang dunia itu kejam. Mulai sekarang jangan bersedih lagi. Jangan
lakukan hal khonyol saat kau bersedih. "kini kriss merebahkan tubuhnya
diatas hamparan rumput hijau. Memandang bintang bintang malam itu.
" kenapa
?" sooyoung mengikuti langkah kriss untuk menatap langit cerah malam ini
" ya,
karena semua yeoja memang labil."
Jauh dari
lubuk hati, kriss sangat ingin mengatakan ' karena aku tak bisa kehilangan
yeoja seperti kau sooyoung' tapi dia rasa itu hanya akan menurunkan imagenya
dihadapan sooyoung.
"
jika kau sedih, katakan saja padaku. Aku akan menyulap kesedihanmu menjadi tawa
yang menenangkan jiwa "
kini mata
mereka saling bertemu. Entah kapan terakhir kali sooyoung merasakan moment
seperti ini bersama jongin. Entahlah, karena dia tak mau untuk menginatnya.
*****
#POV kriss
Kurasa
sejak malam itu hubunganku dengan sooyoung semakin dekat. Ya, aku berharap ini
semua akan berjalan lancar. Sudah 3 bulan ini aku dekat dengannya, tapi aku
belum berani mengungkapkan semua perasaanku. Sudah tidak ada lagi kata jaga
image dihadapannya. Semua yang ingin kutakan padanya, maka akan kukatakan.
Kuharap dia merasakan hal yang sama.
Hari ini
terasa begitu melelahkan. Aku sudah mulai berkutat dengan tugas tugas yang
diberikan oleh tuan park hyun. Karena aku juga ingin lulus bersama dengan
sooyoung. Aku rebahkan diriku diatas pulau empuk dikamarku.
Dreeettt
dreetttt
Ada
massage masuk
From :
sooyoung
Bisakan
sore ini kau menemaniku membeli buku ? Jessica sedang latihan drama di kampus,
jadi aku tidak ada temannya. Oke ?
----------------------------------------
To :
sooyoung
Baiklah
tuan putri. Apapun itu asal bersamamu
------------------------------------------
#POV
sooyoung
Sudah
hampir 1,5 jam aku mencari sumber sumber untuk tugas akhirku berama
kris.semakin hari aku rasa hubungan kami semakin dekat saja.
"bagimana
? Kau sudah menemukannya ?" tanya kriss mendekatiku dan mengusap usap
rambutku
"yaa!,
jangan merusak penampilan rambutku kris. Sudah kutemukan beberapa, tapi kurasa
masih ada yang kurang. Tunggu sebentar ya "
"baik
chagiya " sudah tak asing ditelingaku kriss memanggilku dengan sebutan
itu. Tapi aku tak tau maksudnya apa. Lebih baik kuangap itu lelucon.
****
"chagiya,
bagaimana denganbbuku ini ? Menarik bukan?"
Suara itu,
aku tak asing dengan sura itu. Suara seorang namja yang tak asing bagiku. Aku
nemelusuri sumber suara itu. Tidak kutemukan sumber suara itu.
Deg!
"kriss!
Kau mengagetkanku saja " benar saja, jantungku hampir copot rasanya ketika
kris menepuk pundaku.
"ada
apa ? Kenapa kau sembunyi sembunyi seperti itu ? Apa ada yang salah ." namja
ini memang selalu ingin tau setiap apa yang kulakukan. Lucu bukan? Haha. Dia
terlihat mengantisipasi melihat keadaann disekitar kami. Tapi dia tak menemukan
apapun.
"ssstt..
Coba dengarkan ? Kau mendngarkan sesuatu ? " bisikku pelan
" ya.
Aku mendengar seorang yeoja sedang berbicara dengan namjachingunya. "
" kau
benar, dan aku merasa tak asing dengan suara itu."
“ya,
sudahlah lupakan. Bukan hal pentingbjuga untukmu " kriss menggandengku,
mengajakku pergi ketempat lain yang jauh dari suara2 tadi.
#POV kriss
Menunggu
seong yeoja shooping sangatlah membosankan. Tapi tidak jika yeoja itu adalah
kau sooyoung. Mau seharian ditoko buku tak masalah bagiku asalkan bersamamu.
Dia masih asik mencari buku yang dicari. Aku memutuskan untuk mencari buku
fiksi saja dari pada duduk diam saja.
Bukunya
tak terlalu menarik. Walaupun banyak keluaran terbaru, tapi aku tak tertarik.
Tunggu dulu. Aku melihat seseorang dari celah celah rak buku. Namja itu.
Bukankah dia namja yang mendahului merebut sooyoung 3 tahun yang lalu ?
Entah
kenapa rasanya aku ingin tau tentangnya. Bagaimanapun dia pernah menjadi
namjachingu sooyoung. Mwho ? Apa mereka sudah putus ? Yaa sepertinya sudah,
karena selama ini aku dekat dengan sooyoung, dia tak pernah menceritakan
tentang namjachingunya.
Laki laki
itu terlihat bersama seorang yeoja. Mungkin itu kekasihnya ? Kurasa sooyoung
lebih baik tak melihat semua ini. Mungkin itu akan membuatnya sedih.
Aku
mencari sooyoung. Tadi dia terlihat membaca buku dimeja bundar ini. Tapi
sekarang sudah tidak ada. Aku mencoba mencarinya. Itu dia, sedang apa dia
mengintip disana ? Atau dia sudah tau tentang adanya mantan kekasihnya disini ?
"kriss
kau mengagetkanku saja " soyoung terlihat kaget melihatku yang tiba tiba
menepuk pundaknya dari belakang.
Aku
mencoba bertanya sedang apa dia disana. Dia bilang dia mendengar suara seorang
namja yang tak asing baginya. Ya sudah pasti itu suara mantan kekasihnya. Lebih
baik kuajak dia ketempat lain. Aku tidak mau melihatnya mengeluarkan air mata
lagi untuk kesekian kalinya untuk namja brengsek seperti mantannya itu.
"sudah
menemukan semua bukunya ? Sebaiknya kita segera pulang. Lihatlah sudah mulai
mendung." bujukku.
"ne..
Baiklah, ayo bayar ini dulu "
******
#POV
author
Mereka
terlihat berjalan menuju ke kasir. Tiba tiba langkah sooyoung terhenti
mendadak. Membuat kriss yang sedang membaca buku ditangannya tidak sengaja
menabrak yeoja didepannya itu.
"ada
apa ? Kenapa berhenti " kriss mencoba bertanya. Benar saja, kriss melihat
apa yang dilihat sooyoung sekarang. Dia melihat seorng namja dengan
yeojachingunya sedang mengantri di kasir.
"sebaiknya
kita bayar nanti saja " kriss mencoba menarik tangan sooyoung. Tapi
sepertinya kali ini sooyoung menolak
"
tidak usah. Aku tidak apa2 " rasanya berat kaki sooyoung untuk melangkah.
Untuk kesekian kalinya dia bertemu namja menyebalkan itu lagi bersama
yeojachingunya.
'baiklah
sooyoung, kau pasti bisa. Tak usah ragukan namja itu. Berprilaku sewajarnya
manusia normal ' sooyoung menyugesti dirinya sendiri.
"chagia,
bukankah itu namja yang sok kenal padamu saat di mall ?” sepertinya mulut
yeojachingu jongin benar- benar ingin dirobek oleh kris. Kris sudah mengengam
buku yang dibawanya dengan erat erat. Berusaha menahan napsu untuk menampar
mulut yeoja itu.
Jongin terlihat
tetap stay cool untuk beberapa saat. Dia tak menanggapi ucapan yeoja
disampingnya itu. Hingga akhirnya dia angkat bicara.
“ biarkan
saja, aku tak mengenalnya dalam hidupku. Dia hanya fans fanatic “ jongin
menarik tangan yeoja disampingnya untuk maju lebih jauh dari sooyoung dan kris.
Kris melihat
sooyoung yang sepertinya berusaha semaksimal mungkin menahan air matanya untuk
keluar. Tapi dilain sisi, kris bingung kenapa jongin tidak mengenali sooyoung ?
jika namja itu gagr otak, lalu kenapa sooyoung menangis ?
“ kau tak
apa sooyoung ?” kris mengusap air mata sooyoung yang menerobos pertahan
sooyoung untuk tidak menangis.
Kali ini
kris benar – benar geram. Sooyoung menangis karena jongin. Dia melangkah
mendekati jongin. Memaksanya untuk membalikkan badan. Kini suasa di took sudah
berubah. Semua orang terpusat pada kedua namja itu.
Kris mencengkeram
kerah jongin dengan satu tangan. Mencoba paksa menghadapkan jongin pada
sooyoung.
“ tidakkah
kau kenal yeoja ini ? ha! Apa kau puas membuatnya menangis karenamu ?! dia juga
pernah menjadi yeojachingumu! “
Mata kris
melotot kearah jongin. Jongin terlihat santai saja, dia melirik kearah sooyoung
dan mengatakan
“ tidak. “
jawab kai santai
“ jangan
pernah menyianyiakan seseorang yang mencintaimu!!” untuk kali ini kris hendak
melayangkan pukulan diwajah jongin. Tapi tindakkannya terhenti melihat sooyoung.
“
hentikann kris!! Hentikann … “ gadis itu menjatuhkan dirinya sendiri dilantai. Menutup
mukanya dengan kedua tangannya. Sekarang semua air matanya tumpah ruah
membanjiri wajah cantiknya.
Kris berlari
kearah sooyoung. Memeluknya dan membawanya pergi.
TBC
Waahhh~~
akhirnya selesai juga chapter 2nya. Maaf
ya lama. Akhir akhir ini susah dapet feel buat nulis. Maybe chapter 3 lebih
lama L maaf ya, soalnya liburan udah selesai. Author udah disibukkan sama tugas
sekolah. Janji deh sabtu minggu post chapter 3nya. Semoga gak mengecewakan ya.sorry typo bertebaran ^^
1 komentar:
aduh jongin aduhhh, kok gituuu, kris gentlemennn! jgn lama2 ya thor , jamuran nungguin nya nantii, wkwkkw, daebakkk!! all thumbs for you!! ttd: KJ ^^
Posting Komentar