BERTELEPON DENGAN KALIMAT YANG EFEKTIF DAN BAHASA YANG SOPAN

Kamis, 19 Mei 2011

BERTELEPON DENGAN KALIMAT YANG EFEKTIF DAN BAHASA YANG SOPAN

Berbicara  melalui  telepon?  Itu  pasti  sudah  sering kamu  lakukan,  bukan? Namun , apakah  kamu  sudah  memahami  benar  tata  krama  bertelepon?  Apakah  dalam  bertelepon kamu  sudah  dapat  bercakap-cakap  dengan  kalimat  yang efektif ? Sopan  santun  berbahasa dan  berbicara  dengan  efektif  sangat  penting untuk dilakukan  dalam  bertelepon. Dengan kalimat  yang  efektif  dalam bertelepon,  biaya  yang  dikeluarkan  akan  semakin  hemat. Santun  berbahasa ketika  berbicara  melalui  telepon  menunjukkan  keluhuran  dan  kemuliaan budi pekerti  kita.
           
 Sumber :  Suwandi Sarwiji dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 1: Bahasa kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 125.


 Saat  ini  telepon  bukan  hal  yang  asing  lagi.  Alat  ini memperpendek  jarak  komunikasi. Jarak  yang  terbentang  jauh, rasanya  bukan  masalah  lagi.  Namun,  dalam  bertelepon  tetap
harus  mengingat  kesantunannya.  Sebaiknya  juga  menggunakan kalimat  yang  efektif.

Berikut  ini  contoh  bahasa  yang  santun  dan  kurang  santun !
1.  Bahasa yang kurang santun
a.  Gini Bu Guru, aku kan udah bilang nggak bisa ngerjakan tugas ibu, gimana kalau ibu ngajari                   aku dulu?
 b.  Ibu malah sudah lupa, gitu aja kok lupa? Ingat dong bu? saya kan bekas murid ibu.

 2. Bahasa yang santun
 a. Begini Bu, Saya belum bisa mengerjakan tugas Ibu. Apakah ibu dapat membimbing saya lebih dulu?
b. Maaf, apakah ibu masih mengenal saya?

 Berikut ini contoh pemakaian bahasa yang efektif dan tidak efektif !
1. Kalimat tidak efektif
a. Roti ini terbuat daripada tepung, margarin, ovelet?
b. Tolong kenalkan istri saya punya nama Damayanti.

2. Kalimat efektif
a. Apakah roti ini terbuat dari tepung, margarin, dan ovelet?
b. Perkenalkan istri saya bernama Damayanti.

Sumber : Maryati, Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 1: untuk SMP/MTs kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 107
            Bertelepon  adalah  salah  satu  cara  bentuk  komunikasi  yang  dilakukan secara  lisan. Saat  bertelepon,  kalian  harus  memerhatikan  beberapa  hal, antara  lain  penggunaan  kalimat efektif  dan  bahasa  yang santun. Kalimat  efektif  adalah  kalimat  yang  singkat  dan  jelas. Singkat  artinya menggunakan  kosakata  secara  hemat,  dan   jelas  artinya  tidak  menimbulkan penafsiran  ganda.  Selanjutnya,  bahasa  yang  digunakan  pun  harus  bahasa yang  santun,  yaitu  bahasa  yang  sesuai  dengan  norma  atau  kesopanan yang  berlaku  di masyarakat.  Jadi,  dalam  bertelepon  kalian  diharapkan menggunakan  kosakata  secara  hemat  dan  tidak  menimbulkan  penafsiran ganda  serta  memerhatikan  sopan  santun.

  Sumber : Anindyarini Atikah, Sri  Ningsih ; editor Retno Utami,  Widya  Ristanti.2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 106

           
Zaman  dahulu,  alat  komunikasi  yang  sering  digunakan  adalah  surat.  Saat  ini,  cara tersebut mulai  ditinggalkan  sejak  diketemukannya  telepon.  Masyarakat  dapat menggunakan telepon  rumah, kartu, koin, maupun  telepon  seluler (ponsel). Dalam bertelepon, tidak sekadar jelas dalam menyampaikan maksud. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam bertelepon, yaitu kesantunan yang meliputi sebagai berikut.

1. Membuka dengan menggunakan salam.
2. Memperkenalkan diri dan menyebutkan nama orang yang diajak bicara.
3. Menyampaikan maksud secara singkat dan jelas.
4. Mengakhiri pembicaraan dengan menggunakan terima kasih dan menyampaikan salam.

Dalam bertelepon, ada etika yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya berdasarkan
mitra bicara, seperti dengan teman sebaya, orang yang lebih muda, atau orang yang dihormati.
Pilihan kata menjadi hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Sebagai contoh, akan lebih sopan jika seorang murid menelepon guru dengan menggunakan kata sapa Bapak atau Ibu,  daripada kamu serta menyebutkan diri dengan saya daripada aku.

Santun bertelepon juga meliputi hal-hal berikut.
1. Memilih waktu bertelepon yang tepat.
2. Memastikan nomor yang dihubungi tidak keliru. Jika tidak, sampaikan permohonan maaf  dengan santun.
3. Sebaiknya tidak memakan sesuatu saat bertelepon.
4. Menciptakan suasana tenang di sekitar tempat bertelepon.
5. Tidak berlama-lama dalam bertelepon.
6. Kembalikan gagang telepon dengan hati-hati sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang ditelepon.
 Sumber : Indrawati  Dewi dan Didik Durianto.2008.  Aktif berbahasa Indonesia : untuk SMP/MTs kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Halaman 151

              Pada saat ini,  telepon menjadi alat komunikasi yang sangat efisien dan efektif.  Telepon  dapat  memecahkan  kendala  komunikasi  yang  terhalang jarak.  Percakapan  melalui telepon  diatur  dengan  kaidah  sopan santun. Kaidah sopan santun diterapkan untuk menciptakan hubungan yang dilandasi sikap saling menghormati. Aktivitas pembelajaran yang akan kalian lakukan meliputi (1) memahami tujuan pembelajaran, (2) membaca teks contoh dan memahami sopan-santun bertelepon, dan (3) menggunakan  kata sapaan yang santun dalam berelepon, (4) menggunakan kalimat efektif dalam menelepon, dan (5) melakukan praktik bertelepon. Pada akhir pembelajaran, kalian akan melaksanakan kegiatan refleksi.

 Sumber : Endah Tri Priyatni. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah  Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Halaman : 119



Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan  pembicaraan melalui sinyal listrik. Orang mengetahui bahwa  penemu telepon adalah  Alexander Graham Bell. Telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Akan tetapi, penemu dari  Italia  Antonio Meucci telah  menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001,  Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika dan bukan Alexander Graham Bell. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menggunakanpesawat telepon untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada teman, saudara, atau keluarga untuk berbagai keperluan. Berkomunikasi melalui telepon termasuk jenis komunikasi tidak langsung. Pembicara dan lawan bicara tidak berhadapan langsung. Walaupun demikian, kalimat yang diucapkan melalui pesawat telepon harus mencerminkan etiket kesantunan dan keefektifan. 

Sumber : Nia Kurniati Sapari.2008  berbahasa Indonesia (KTSP 2006)” SMP dan MTs kelas VII.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Halaman : 158


 BY : Atik Zilziana M N (04)

0 komentar:

Total Tayangan Halaman