BERTELEPON DENGAN KALIMAT YANG EFEKTIF DAN BAHASA YANG SOPAN
Berbicara melalui telepon? Itu pasti sudah sering kamu lakukan, bukan? Namun , apakah kamu sudah memahami benar tata krama bertelepon? Apakah dalam bertelepon kamu sudah dapat bercakap-cakap dengan kalimat yang efektif ? Sopan santun berbahasa dan berbicara dengan efektif sangat penting untuk dilakukan dalam bertelepon. Dengan kalimat yang efektif dalam bertelepon, biaya yang dikeluarkan akan semakin hemat. Santun berbahasa ketika berbicara melalui telepon menunjukkan keluhuran dan kemuliaan budi pekerti kita.
Sumber : Suwandi Sarwiji dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 1: Bahasa kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 125.
Saat ini telepon bukan hal yang asing lagi. Alat ini memperpendek jarak komunikasi. Jarak yang terbentang jauh, rasanya bukan masalah lagi. Namun, dalam bertelepon tetap
harus mengingat kesantunannya. Sebaiknya juga menggunakan kalimat yang efektif.
Berikut ini contoh bahasa yang santun dan kurang santun !
1. Bahasa yang kurang santun
a. Gini Bu Guru, aku kan udah bilang nggak bisa ngerjakan tugas ibu, gimana kalau ibu ngajari aku dulu?
b. Ibu malah sudah lupa, gitu aja kok lupa? Ingat dong bu? saya kan bekas murid ibu.
2. Bahasa yang santun
a. Begini Bu, Saya belum bisa mengerjakan tugas Ibu. Apakah ibu dapat membimbing saya lebih dulu?
b. Maaf, apakah ibu masih mengenal saya?
Berikut ini contoh pemakaian bahasa yang efektif dan tidak efektif !
1. Kalimat tidak efektif
a. Roti ini terbuat daripada tepung, margarin, ovelet?
b. Tolong kenalkan istri saya punya nama Damayanti.
2. Kalimat efektif
a. Apakah roti ini terbuat dari tepung, margarin, dan ovelet?
b. Perkenalkan istri saya bernama Damayanti.
Sumber : Maryati, Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 1: untuk SMP/MTs kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 107
Bertelepon adalah salah satu cara bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan. Saat bertelepon, kalian harus memerhatikan beberapa hal, antara lain penggunaan kalimat efektif dan bahasa yang santun. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan jelas. Singkat artinya menggunakan kosakata secara hemat, dan jelas artinya tidak menimbulkan penafsiran ganda. Selanjutnya, bahasa yang digunakan pun harus bahasa yang santun, yaitu bahasa yang sesuai dengan norma atau kesopanan yang berlaku di masyarakat. Jadi, dalam bertelepon kalian diharapkan menggunakan kosakata secara hemat dan tidak menimbulkan penafsiran ganda serta memerhatikan sopan santun.
Sumber : Anindyarini Atikah, Sri Ningsih ; editor Retno Utami, Widya Ristanti.2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 106
Zaman dahulu, alat komunikasi yang sering digunakan adalah surat. Saat ini, cara tersebut mulai ditinggalkan sejak diketemukannya telepon. Masyarakat dapat menggunakan telepon rumah, kartu, koin, maupun telepon seluler (ponsel). Dalam bertelepon, tidak sekadar jelas dalam menyampaikan maksud. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam bertelepon, yaitu kesantunan yang meliputi sebagai berikut.
1. Membuka dengan menggunakan salam.
2. Memperkenalkan diri dan menyebutkan nama orang yang diajak bicara.
3. Menyampaikan maksud secara singkat dan jelas.
4. Mengakhiri pembicaraan dengan menggunakan terima kasih dan menyampaikan salam.
Dalam bertelepon, ada etika yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya berdasarkan
mitra bicara, seperti dengan teman sebaya, orang yang lebih muda, atau orang yang dihormati.
Pilihan kata menjadi hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Sebagai contoh, akan lebih sopan jika seorang murid menelepon guru dengan menggunakan kata sapa Bapak atau Ibu, daripada kamu serta menyebutkan diri dengan saya daripada aku.
Santun bertelepon juga meliputi hal-hal berikut.
1. Memilih waktu bertelepon yang tepat.
2. Memastikan nomor yang dihubungi tidak keliru. Jika tidak, sampaikan permohonan maaf dengan santun.
3. Sebaiknya tidak memakan sesuatu saat bertelepon.
4. Menciptakan suasana tenang di sekitar tempat bertelepon.
5. Tidak berlama-lama dalam bertelepon.
6. Kembalikan gagang telepon dengan hati-hati sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang ditelepon.
Sumber : Indrawati Dewi dan Didik Durianto.2008. Aktif berbahasa Indonesia : untuk SMP/MTs kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Halaman 151
Pada saat ini, telepon menjadi alat komunikasi yang sangat efisien dan efektif. Telepon dapat memecahkan kendala komunikasi yang terhalang jarak. Percakapan melalui telepon diatur dengan kaidah sopan santun. Kaidah sopan santun diterapkan untuk menciptakan hubungan yang dilandasi sikap saling menghormati. Aktivitas pembelajaran yang akan kalian lakukan meliputi (1) memahami tujuan pembelajaran, (2) membaca teks contoh dan memahami sopan-santun bertelepon, dan (3) menggunakan kata sapaan yang santun dalam berelepon, (4) menggunakan kalimat efektif dalam menelepon, dan (5) melakukan praktik bertelepon. Pada akhir pembelajaran, kalian akan melaksanakan kegiatan refleksi.
Sumber : Endah Tri Priyatni. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Halaman : 119
Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Orang mengetahui bahwa penemu telepon adalah Alexander Graham Bell. Telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Akan tetapi, penemu dari Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika dan bukan Alexander Graham Bell. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menggunakanpesawat telepon untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada teman, saudara, atau keluarga untuk berbagai keperluan. Berkomunikasi melalui telepon termasuk jenis komunikasi tidak langsung. Pembicara dan lawan bicara tidak berhadapan langsung. Walaupun demikian, kalimat yang diucapkan melalui pesawat telepon harus mencerminkan etiket kesantunan dan keefektifan.
Sumber : Nia Kurniati Sapari.2008 berbahasa Indonesia (KTSP 2006)” SMP dan MTs kelas VII.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Halaman : 158
BY : Atik Zilziana M N (04)
0 komentar:
Posting Komentar